PALEMBANG – Ketua Dekranasda Provinsi Sumsel, Hj. Febrita Lustia Herman Deru mengikuti seminar online (webinar) Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) meningkatkan efektivitas peran UMKM dobrak ekonomi dimasa pengendalian covid -19.
Acara ini diikuti para Menteri dan instansi yang terkait serta Ketua Dekranasda daerah se Indonesia. Rakornas tersebut bertema ” Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Pembukaan Karya Kreatif Indonesia meningkatkan efektivitas peran UMKM dobrak ekonomi secara virtual bertempat di Kriya Sriwijaya, Jumat (28/8/2020).
Menteril Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Wishnutama Kusubandio dalam kata sambutannya seacara virtual menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif. Kemenparekraf mendukung terselenggaranya kegiatan ini dengan menjadi mitra strategis.
“Kerjasama ini dapat menjadi salah satu pembangun struktur perekonomian daerah, serta menjadi daya tarik untuk wisatawan dalam maupun luar negeri,” ucap Wishnutama.
“Karena pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada sektor UKM. Situasi ini mendorong kita untuk bangkit dan menjadi pahlawan untuk membangun pelaku usaha sektor ini dengan membeli produknya di FKL,” tambahnya.
“Acara ini sejalan dengan visi kami yaitu menciptakan nilai bersama untuk meningkatkan kesejahteraan. Festival Kreatif Lokal 2020 ini jadi wujud kepedulian kami untuk membangun pelaku usaha UmKM dan generasi muda agar bangkit kembali membangun perekonomian Indonesia. Program ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap program Kemenparekraf RI.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki untuk mempelajari kebutuhan UMKM di masa pandemi ini. Dengan demikian mereka tetap bisa bertahan dalam mengembangkan usahanya.
Sebab pemerintah tidak mungkin bisa memulihkan ekonomi nasional tanpa melibatkan UMKM. Apalagi selama ini 99 persen perekonomian Indonesia bergantung pada UMKM.
“Pemerintah mengevaluasi program ekonomi nasional agar betul cepat berjalan dan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan UMKM,” tandasnya.
Teten menambahkan, pemerintah juga tengah menyiapkan program pembelian produk dari UMKM. Termasuk di sektor pangan yang belum terserap oleh pasar.
Besaran angka pembelian produk UMKM masih digodok di kementerian tersebut. Diharapkan kebijakan tersebut bisa membantu pembiayaan UMKM.
Penguatan kapasitas UMKM juga dilakukan melalui sejumlah program utama. Diantaranya pendekatan ke pasar, go digital hingga memperluas akses pembiayaan. “Nilanya masih kita godok, diharapkan bisa meningkatkan penjualan UMKM,” paparnya. (min)