Home Berita Pemprov MY Minta Optimalkan Peran Perempuan Jadi Agen Perdamaian

MY Minta Optimalkan Peran Perempuan Jadi Agen Perdamaian

Optimalkan Peran Perempuan Jadi Agen Perdamaian

PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya katakan bahwa perempuan adalah pihak yang paling rentan terpapar paham terorisme dan radikalisme. Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan salah satunya melalui edukasi dan diskusi yang dapat dilakukan melalui kegiatan bertema “Perempuan Agen Perdamaian”.

Hal tersebut diungkapkan olehnya saat membuka kegiatan pelibatan perempuan sebagai agen perdamaian dalam pencegahan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Sumsel.di Hotel Beston Palembang, Rabu, 12/08/2020)

“Ibu-ibu dari organisasi di tingkat provinsi dan daerah diundang dalam kegiatan ini untuk menjadi agen motor, pelopor, dalam pencegahan antisipasi terorisme dan radikalisme di Sumsel,”ungkapnya.

MY mengatakan terorisme dapat mempengaruhi kedamaian dalam berbagai aspek. Dan peran perempua penting untuk memberikan wawasan kepada anak-anak agar tidak terlibat hal tersebut.

“Harapan saya acara serupa juga dapat dilaksanakan hingga tingkat kab/kota dan juga diberikan pemahaman keagamaan. Saya harap kegiatan ini dapat menghasilkan perempuan yang menjadi agen perdamaian di Sumsel,” tutupnya.

Ketua FKPT Sumsel, Dr Periansya, SE, MM mengatakan mayoritas perempuan mudah terpengaruh paham radikalisme dan terorisme dari orang terdekatnya dan juga melalui media sosial. Dan Kearifan lokal efektif menangkal menyebar radikal dan terorisme. Dan sebagai kontrol sosial yang dapat ditanamkan dan diterapkan sejak dini bagi masyarakat.

Ia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan di 32 provinsi di Indonesia dan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada perempuan untuk menjadi agen perdamaian pencegahan radikalisme dan terorisme dan dihadiri 100 orang peserta yang berasal dari akademisi, lurah, tokoh perempuan di kota palembang dan pejabat terkait.

Direktur pencegahan BNPT diwakili Kasubdit Teknologi Informasi, AKBP Astuti Idris, S.Sos., mengatakan bahwa radikalisme dan terorisme dapat dicegah dengan memperkenalkan anak-anak dengan berbagai hal dan nilai sosial budaya dan agama yang dianut

“Tugas mendidik anak, lebih dekat dengan perempuan. Oleh sebab itu, perempuan bertugas memberikan Wawasan keagamaan, untuk filter mencegah terorisme, agar perempuan dan anak-anak tidak terperangkap dan tetap kedepankan kewaspadaan,” tuturnya. (nim)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here