PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru diwakili Staf Khusus Gubernur Bidang Pertanian Repi Al Rahmad, S.P., didampingi Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel, Dr. Atekan, S.P. M.Si mengunjungi lokasi salah satu kegiatan BPTP Balitbangtan Sumsel dalam rangka menjalin sinergi diseminasi inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian di Desa Rantau Durian, Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (4/8/2020).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Selatan (Sumsel) bekerjasama dengan Pemprov Sumsel dan Pemkab OKI dengan cara melakukan peninjauan keragaan padi pada kegiatan Largo Super dengan mengunjungi kondisi lapangan secara langsung.
Gubernur HD melalui Staf Khusus Gubernur, Repi Al Rahmad mengapresiasi inovasi teknologi yang dihasilkan Balitbangtan, dan berbagai program kegiatan terutama yang mendukung peningkatan indeks pertanaman (IP) dan produktifitas padi.
Untuk mendukung hal tersebut, Ia juga berharap agar KUR yang dicanangkan pemerintah dapat petani manfaatkan dengan mengajukan ke Bank yang telah ditunjuk pemerintah.
Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel, Dr. Atekan, S.P. M.Si mengatakan bahwa telah ada berbagai inovasi teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian, salah satunya mengenai Kajian teknologi padi gogo dengan sistem larikan padi gogo (largo super) di Sumatera Selatan.
“Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mengintroduksi varietas unggul baru VUB yang adaptif ditanam melalui teknologi largo super. Tujuan lainnya ini untuk meningkatkan larikan padi gogo (largo super) 20 persen, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani,” katanya.
Ia menambahkan bahwa varietas yg diintroduksi diantaranya Inpago 9, Inpago 10, Inpago 11, Inpago 12 dan Rindang 2. Dari kelima variates ini nanti setelah panen akan didapat varietas mana yang dipilih untuk ditanam petani berikutnya sesuai preferensi petani.
Selain itu, kunjungan ini juga dilanjutkan dengan pertemuan di kediaman Ketua Kelompok Tani Kooperator, Purwanto. Ia menyampaikan kendala yang dihadapi petani untuk meningkatkan IP ini adalah air yg belum cukup dan air bisa dicukupi dengan pembuatan sumur bor.
Keluhan dari petani ini mendapat tanggapan langsung dari Kadis TKPTPH, Kab. OKI. Pada kesempatan ini, Kadis TKPTPH juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BPTP Balitbangtan Sumsel. Beliau juga menyampaikan, untuk melindungi gagal panen, petani padi sebaiknya memanfaatkan Asuransi Pertanian melalui PT Asuransi Jasindo dengan membayar premi 36 ribu perhektar.
Dalam pertemuan ini didapatkan Kesepakan penanaman padi untuk IP 300 pada kelompok tani tersebut. (nim)