PALEMBANG – Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Palembang tahun 2019-2023.
Wali Kota Palembang, H Harnojoyo, mengatakan pemerintah kota telah berkonsultasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelaraskan program dengan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dan RPJM Nasional.
Karena pada penetapan RPJMD sebelumnya, pandemi Covid-19 belum terjadi sehingga dengan kondisi saat ini mendorong perlu adanya perubahan RPJMD. Apalagi, sejumlah pendapatan yang telah dicanangkan tak sesuai target.
“Momen ini juga sekaligus untuk mengevaluasi kinerja OPD dalam satu tahun terakhir. Mana saja OPD yang belum tercapai target, kita dorong agar bisa menyelaraskan dengan perubahan RPJMD tahun 2019-2023,” kata Harnojoyo, usai Pembukaan Forum Konsultasi Publik Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Palembang tahun 2019-2023, di rumah dinas wali kota, Selasa (4/8/2020).
Seluruh sektor menjadi fokus pembahasan rencana perubahan RPJMD 2019-2023. Seperti sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, transportasi dan lainnya.
“Evaluasi ini baru satu tahun. Nanti, juga masih akan berlanjut hingga tahun 2023. Apa yang jadi kendala bisa diselesaikan sehingga target RPJMD ini bisa tercapai,” ujar Harnojoyo.
Ia mencontohkan, pada Dinas Kesehatan Kota Palembang yang diharapkan bisa meningkatkan jumlah ideal fasilitas jesehatan Puskesmas menjadi 56 unit layanan. Karena, satu puskesmas idealnya melayani 30 ribu orang.
“Saat ini baru 41 puskesmas yang tersedia, 15 lagi kurangnya. Tadi, saya juga sampaikan bahwa perusahan-perusahaan itu punya kewajiban CSR. Kalau kita punya perencanaan, DED yang baik apa salahnya bila membangunkan puskesmas,” demikian Harnojoyo. (min)