Palembang, bidiksumsel.com – Sebanyak 964 mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) di wisuda secara virtual di Gedung Tower Fakultas Hukum Unsri, Rabu (12/10/2022).
Rektor Universitas Sriwijaya, Prof Dr Ir H Anis Saggaf MSCE IPU ASEAN Eng ditemui seusai wisuda mengatakan, wisuda kali ini merupakan wisuda ke 162 yang mana biasanya antara Agustus dan Desember jumlah yang diwisuda tidak banyak.
“Sejak dulu itu sudah ada. Sama seperti Februari dan Juni, jadi wisuda di bulan April tidak terlalu banyak. Nanti dibulan Desember dan Februari itu bakalan rame, karena kemungkinan mereka menghindari pembayaran UKT semester genap,” ungkapnya.
Anis menerangkan, kebijakan ini memang dibuat oleh Universitas, siapa dalam batas waktu tertentu belum selesai ia harus bayar. “Namun apabila mereka ada laporan dalam dua minggu lagi mereka akan selesai itu kami berikan toleransi,” katanya.
Dalam wisuda yang ke 162 mahasiswa yang jumlahnya 964 mahasiswa, terdiri dari 132 orang diantaranya lulus berpredikat dengan Pujian, terdiri dari Fakultas Ekonomi 128 orang, lulus berpredikat dengan pujian 40 orang. Fakultas Hukum 45 orang, Fakutas Teknik 96 orang dengan pujian 1 (satu) orang. Fakultas Kedokteran 47 orang. Fakultas Pertanian 106 orang, lulus berpredikat dengan Pujian 1 (satu) orang.
“Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 86 orang, lulus dengan predikat dengan Pujian 26 orang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 147 orang alumni, lulus berpredikat dengan Pujian 49 orang. Fakultas MIPA 54 orang alumni. Fakultas Ilkom 139 orang, lulus berpredikat dengan Pujian 13 orang. Fakultas Kesehatan Masyarakat 46 orang lulus berpredikat dengan Pujian 2 orang,” jelas Anis.
Jumlah siswa yang berprestasi dibawah 20 persen karena yang di wisuda hanya sedikit, namun untuk nilai nilai IPK 4,0 itu sudah banyak saat ini. Karena itu ada korilasi grafik antara masa studi dengan IPK.
Untuk proses masa pendidikan sarjana strata satu (S1) semula maksimal tujuh tahun menjadi maksimal lima tahun berdampak positif pada mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang zero drop out (DO).
“Jadi bagi siapa yang bisa menempuh masa studi pendek, artinya IPK nya pasti tinggi. kenapa, karena mengambil mata kuliah tinggi itu ada syarat yaitu IPK nya harus lebih dari 3,” pungkasnya. (dkd)