Palembang, bidiksumsel.com – Menanggapi kenaikan harga BBM yang diumumkan Pemerintah pada Sabtu (03/09/2022) lalu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumsel H. Muchendi Mahzareki S.E Keras menolak, dan meminta kenaikan harga BBM dibatalkan.
Hal tersebut disampaikannya sebelum menghadiri rapat paripurna DPRD Sumsel sebagai Wakil Ketua DPRD Sumsel di ruang rapat paripurna DPRD Sumsel. Senin, (05/09/2022).
“Partai Demokrat menolak, dan meminta kenaikan harga BBM dibatalkan, karena dampak dari BBM naik pasti akan diikuti dengan harga harga kebutuhan pokok dan layanan lainnya juga naik,” kata putra sulung H Ishak Mekki (Mantan Wakil Gubernur Sumsel 2014-2019 dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) dua periode ini.
Ia menilai, saat ini pemerintah seperti bermain-main dengan rakyat. “Bukannya kita bangkit tapi kondisi seperti ini membuat masyarakat semakin sulit. Lebih baik bantu rakyat dulu daripada buat proyek proyek besar yang belum tentu kebermanfaatannya dirasakan seluruh masyarakat,” saran koordinator Komisi V DPRD Sumsel (Bidang Kesejahteraan Masyarakat) ini.
Lebih lanjut mantan Wakil Manajer Sriwijaya FC ini menambahkan, Pemerintah seperti tidak ada upaya penghematan, dan Partai Demokrat juga tidak melihat upaya pemerintah berhemat. Sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.
“Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah,” singgungnya keras.
Selain itu, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. “Lalu, uangnya sekarang kemana?,” ungkapnya.
Ia juga menilai, kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. “Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat. Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah,” terang pemuda yang hobi vespa clasic ini.
Menurutnya, harga BBM naik juga akan berdampak pada harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga harga kebutuhan masyarakat yang diperlukan pun akan meningkat pula. Karena itu, Demokrat menolak tegas kenaikan harga BBM. “Kami nyatakan menolak kenaikan BBM ini. Demokrat memilih bersama rakyat. Batalkan kenaikan BBM!,” pungkasnya. (red)