PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Mawardi Yahya menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat Menteri, guna membahas Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) Periode Puncak Kemarau 2020 di Auditorium Dr. Sudjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, (02/07/2020)
Usai menghadiri Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) tersebut, Wagub Mawardi Yahya (MY) ungkapkan bahwa Pemprov Sumsel kerahkan Ribuan personil guna antisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) Periode Puncak Kemarau Tahun 2020.
“Tidak hanya ribuan personil yang dikerahkan, Pemprov Sumsel juga telah memberikan bantuan keuangan kepada 10 kabupaten rawan Karhutla dengan total Rp 45 Miliar untuk membeli barang tidak habis pakai untuk menanggulangi dan antisipasi karhutlah,” ungkap Mawardi.
Mawardi mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah berkomitmen dengan serius untuk melakukan berbagai upaya penanganan permasalahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di wilayah Sumsel.
Ia menjelaskan bahwa Pemprov Sumsel siap menerjunkan lebih dari 8000 orang yang terdiri dari berbagai unsur yaitu TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, KLHK, masyarakat peduli api dan regu damkar perusahaan.
Rapat tersebut dipimpin langsung Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan dihadiri oleh Kepala Daerah yang ada di Indonesia. Rapat koordinasi ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Karhutla di Istana Kepresidenan pada 23 Juni lalu.
Dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan agar bencana karhutla tidak boleh dilupakan atau diabaikan meskipun Indonesia dalam waktu bersamaan juga menghadapi pandemi COVID-19. Turut hadir Kadis LHP Edward Chandra, Kepala BPBD, Iriansyah. (nim)