PALEMBANG – Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, penegakan protokol kesehatan pada layanan publik tetap jadi prioritas.
Hal ini dikemukakan Fitrianti usai meninjau langsung pelayanan administrasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Palembang, Rabu (24/6/2020).
Fitrianti menyebutkan, sesuai arahan Dirjen Dukcapil Kemendagri RI, di masa pandemi Covid-19, diutamakan pelayanan secara digital atau online.
Tapi, jika terlanjur datang ke Disdukcapil akan tetap dilayani. “Tentu dengan aturan protokol kesehatan, misalnya pakai masker, cuci tangan, jaga jarak,” kata Fitrianti.
Diakuinya, pengajuan penerbitan KTP elektronik sejak pandemi Covid-19 membludak. Setidaknya, peningkatan hingga 20 persen. Namun dia menegaskan, Pemkot Palembang akan mengutamakan pelayanan pencatatan kependudukan melalui sistem digital atau secara online meski pelayanan secara langsung masih bisa dilakukan.
“Untuk notifikasi pemberitahuan sistem online itu tidak akan lebih dari lima hari. Bila tak kunjung dapat konfirmasi silakan lapor ke Kantor Dukcapil,” ujar Fitrianti.
Kepala Dinas Dukcapil Kota Palembang, Dewi Isnaini, menyebutkan, sebelum tanggal 23 Juni pihaknya bahkan bisa menerima 860 permohonan KTP elektronik dalam satu hari.
“Sejak ada edaran dirjen, masyarakat memang diminta menunda datang ke Dukcapil. Tapi rasanya itu tidak bisa dilakukan, karena kaitannya pasti masyarakat butuh untuk mengurus Adminduk, seperti KTP dan lain-lain untuk urusan melamar kerja atau lainnya. Makanya, untuk mempermudah layanan lewat online,” jelasnya.
Selama layanan online itu, seluruh petugas bagian permohonan KTP elektronik disiagakan. Setiap hari ada tiga orang untuk menerima pembuatan KTP via online. Masing-masing satu orang bisa melayani 500 permohonan KTP.
“Sedangkan untuk pelayanan yang ditemui secara langsung seperti legalisir, pembuatan KK, dilakukan di UPTD kami tidak lagi ke Dukcapil. Itu pun setelah mendapatkan notifikasi pemberitahuan yang kita sampaikan melalui nomor WA di setiap zona UPTD” Dewi menerangkan.
Meski permohonan penerbitan KTP elektronik meningkat, Dewi memastikan jumlah blangko KTP sendiri saat ini tersedia.
“Alhamdulilah persediaan blangko KTP kita sudah terdrop dari pusat. Sebelumnya tiga bulan lalu stok ada 16 ribu keping blangko, sekarang kita masih punya 8020 blangko.” (min)