PALEMBANG – Tiga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan dan OKU Timur, atau disebut OKU Raya, sudah ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII yang dijadwalkan digelar pada November 2021.
Tapi, sejumlah persoalan dihadapi tiga kabupaten tuan rumah, mulai dari dampak dari Virus Corona (Covid-19) yang berimbas pada anggaran, serta venue yang menjadi lokasi pertandingan. Persoalan ini terungkap saat rapat koordinasi antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan KONI Kabupaten/Kota.
Ketua KONI Kabupaten OKU Edy Jaya Saleh mengatakan, sepakat Porprov digelar bulan November, atau setelah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, yang akan digelar pada Oktober 2021. Namun kata dia, anggaran menjadi persoalan akibat dampak dari Virus Corona.
“Di Kabupaten OKU, anggaran APBD 2020 sudah dipotong 50 persen akibat Virus Corona, sehingga perlu waktu lagi untuk penganggaran dana pembangunan venue,” jelas Edy Jaya, baru-baru ini.
Kemudian, lanjut dia, pada 9 Desember 2020, juga akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, dan OKU menjadi salah satu daerah yang menggelar Pilkada.
“Bulan Desember ini, ada Pilkada di OKU. Kalaupun Pandemi Corona ini belum berakhir, bisa jadi Pilkada digelar tahun depan, dan biaya APBD OKU akan terkuras ke sana. Makanya, kami berharap KONI Sumsel dapat melakukan survei lokasi venue pada bulan Juni atau Juli, sebelum APBD Perubahan dibahas,” tegas dia.
Persoalan lainnya terkait lokasi pertandingan cabang olahraga (Cabor), karena sejumlah cabor dipindahkan ke Kabupaten OKU.
“Ada beberapa cabor yang dialihkan ke OKU, seperti cabor Atletik, karena OKU Timur belum punya stadion, sementara kita (OKU-red) sudah ada,” kata Edy.
Windya Alhadipuro, Ketua KONI Kabupaten OKU Selatan mengakui, banyak venue yang belum siap seperti Voly Pantai, Balap Sepeda, Panjat Tebing dan Balap Motor/Motor Race.
“Seperti venue Balap Motor harus standar, kalau yang kami siapkan tidak tahu tahan beberapa kali,” tambah Windya.
Sekretaris Umum KONI Kabupaten OKU Timur Suparni Miadji menambahkan, secara umum siap menggelar 10 cabor seperti, Atletik, Pencak Silat, Sepakbola, Voli Ball, Catur, Sepak Takraw, Senam, Menembak, Bridge dan Muaytai.
“Namun yang menjadi persoalan adalah infrastruktur dua wilayah berjauhan di Martapura, seperti Sepakbola, Volly Ball, Atletik dan Pencak Silat di Belitang. Kendala OKU Timur yang lain mengenai bagian yang menjadi tanggung jawab kami apa, apa yang dibayar KONI Provinsi Sumsel, dan OKU Timur apa saja, karena kami akan ambil sikap soal anggaran, dan tentunya semuanya bisa dipertanggungjawabkan,” tegas dia.
(rel/Humas KONI Sumsel)