Home Kota Palembang Bantuan Sembako Diantar Langsung Warga Tunggu Saja di Rumah

Bantuan Sembako Diantar Langsung Warga Tunggu Saja di Rumah

PALEMBANG – Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang mengamankan puluhan orang di seputar Jalan Gubernur H Bastari, Jakabaring, Selasa (12/5/2020).

Mereka ini turun ke jalan, meminta-minta, sembari membawa papan bertuliskan, antara lain, ‘Saya Butuh Sembako’. Bahkan, ada di antara puluhan orang itu yang berusia lanjut.

Puluhan orang yang tersebar itu lantas diangkut Pemerintah Kota Palembang melalui Dinsos dan Satpol PP.  Mereka diedukasi, diantarkan ke rumahnya, juga diberi sembako.

Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan, mereka dikoordinir oleh satu orang dan berasal dari satu RT di Jakabaring.

Untuk saat ini pemerintah masih memberikan keringanan dan dilakukan pendataan. “Razia ini kita lakukan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, terkait adanya pengemis sembako di pinggir jalan. Setelah kita lihat memang betul. Bahkan parahnya ada yang berasal dari satu RT. Untuk itu kita tangkap dan berikan edukasi karena mereka melanggar Perda 44/2002 tentang ketertiban,” Fitrianti menerangkan Selasa (12/5/2020).

Menurut Fitrianti, berdasarkan pendekatan persuasif, para pengemis sembako ini mengaku mengalami kesulitan selama masa pandemi Covid-19.

Dia tak menampik jika hal ini adalah modus saja, padahal warga meminta-minta ini tidak hanya di Jakabaring, tetapi juga Demang Lebar Daun juga ada sepanjang Jalan Kolonel H Burlian. “Mereka memang orang susah. Semoga dengan tindakan kita, ada mereka yang takut dan jera,” katanya.

Keberadaan para peminta-minta di sepanjang jalan protokol Kota Palembang, ini lanjut Fitrianti, sebenarnya biasa terjadi saat bulan Ramadan dan mendekati hari raya Idul Fitri.

Hanya saja, melihat kondisi di lapangan hari ini, hal ini jadi fenomena baru sejak pandemi Covid-19.

“Dari temuan kami di lapangan tadi, kecenderungannya ada pengkoordiniran. Seperti yang kami konfirmasi ke beberapa dari mereka ternyata tinggal di satu RT, dengan modus-modus tertentu,” ujarnya.

Fitrianti berharap, tidak ada yang memanfaatkan kondisi pamdemi Covid-19 ini untuk mendapatkan keuntungan.

Karena, selain dapat mengganggu ketertiban umum, apa yang dilakukan dengan memint-minta di jalanan dengan disertai papan bertuliskan meminta bantuan sembako, cukup merusak keindahan kota.

“Soal sembako, kita sudah ada datanya dan saat ini sedang dalam tahap pendistribusian secara bertahap. Jadi silakan tunggu di rumah, nanti Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang  yang mengantarkan ke rumah masing-masing,” kata Fitrianti.

Saat ini, Pemerintah sudah mendata masyarakat yang terkena dampak Covid-19 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Jadi, jika belum mendapat bantuan, bisa jadi belum masuk data lama dan masuk di data baru yang telah terverifikasi.

“Bisa saja mereka yang belum mendapat sembako, bukan berarti mereka tidak terdata. Tapi kita terus mendata jumlah masyarakat miskin baru dan terdampak Covid-19.”

Nantinya, mereka yang belum dapat dan memang masuk database pendataan masyarakat terdampak Covid-19 dan masyarakat miskin baru, maka bantuan sembako akan disusulkan.

“Saya minta agar jangan ada lagi yang nongkrong-nongkrong di jalan untuk meminta-minta. Pulanglah ke rumah. Yakinlah, saat Pemkot terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak. Bahkan, kita juga telah menambah anggaran pananganan Covid-19 untuk di Kota Palembang,” demikian Fitrianti. (bun)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here