PALEMBANG – Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda selama tiga pekan terakhir konsisten membagikan sembako gratis kepada masyarakat.
Fitrianti secara langsung mendatangi rumah warga dan membagikan sembako.
Hari ini, Rabu (22/4/2020) sebanyak 150 paket sembako dibagikan kepada warga di Jalan Iswahyudi No 82 RT 40 RW 04, Kecamatan Kalidoni.
“Di sini rata-rata buruh, makanya kita sangat prihatin dengan keadaan sekarang. Bantuan ini akan berkesinambungan, mudah-mudahan lancar,” ujar Fitrianti, yang mengaku bantuan untuk warga ini dari kocek pribadinya
Fitrianti menyebutkan, bantuan ini bertujuan meringankan beban masyarakat yang terkena dampak Covid-19. “Bantuan ini mungkin tidak seberapa, tetapi ini merupakan bentuk kepedulian kami pribadi. Saya yakin banyak masyarakat terkena dampak Covid-19, seperti warga yang terpaksa tak bekerja karena dirumahkan, sehingga tidak ada pendapatan, bagaimana harus menghidupi keluarga,” ujarnya,
Apalagi, Palembang sekarang berstatus zona merah, dan Pemkot Palembang telah pula mengusulkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jika usulan PSBB ini disetujui Kementerian Kesehatan, aktivitas warga akan semakin terbatas, tidak boleh ada kerumunan. Ini tentu kian berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Meski begitu, Fitrianti mengatakan, Pemkot Palembang tentu mempersiapkan langkah-langkah maupun kebijakan sebelum maupun selama penerapan PSBB.
“Pemkot Palembang menyiapkan dana senilai Rp200 miliar, di antaranya untuk pembagian paket sembako kepada warga miskin baru yang terdampak Covid-19,” ujar Fitrianti.
Bantuan dari individu, komunitas, perusahaan, institusi, berupa sembako dan alat pelindung diri (APD), juga terus berdatangan kepada pemerintah kota, untuk selanjutnya disalurkan ke masyarakat maupun tenaga medis.
Tak hanya itu, Fitri menambahkan, Pemkot juga memberikan keringanan bagi warga untuk membayar listrik dan air PDAM. Terutama masjid, rumah ibadah lainnya. “Informasih ini sudah kita sosialisasikan, untuk masyarakat tidak mampu listrik dan air bersih kita berikan keringanan.” (nim)