OKI, bidiksumsel.com – Terkait rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang akan dimulai pada tahun ajaran baru. Kepsek SDN 2 Serigeni Baru berharap selain aktifitas sekolah dapat berjalan seperti biasa, ia juga berharap rehab sekolah dapat terlaksana. Sabtu, (26/06/2021)
Pasalnya, Kepsek SDN 2 Serigeni Baru, Sri Mahani SPd, menyebut PTM terbatas diperlukan sarana dan prasarana di sekolah harus memenuhi protokol kesehatan.
“Kita sangat berharap kondisi pandemi Covid19 ini cepat berakhir, selain aktifitas sekolah dapat berjalan seperti biasa. Pembangunan rehab disekolah pun dapat terlaksana,” ujarnya.
“Saat ini jumlah siswa kita sebanyak 160 orang, dengan jumlah 6 rombel. Dimana kita mengajukan rehab lantai kantor, karena belum keramik. Selain itu mengajukan bantuan rehab wc, karena sekarang ada 4 lokal wc, dengan harapan bantuan itu secepatnya dapat teralisasi,” tambahnya berharap.
Setelah melewati setahun masa pandemi Covid-19, pemerintah pun mengeluarkan SKB 4 Menteri yang terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. Sesuai SKB 4 Menteri tersebut, paling cepat sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada Juli 2021.
Menurutnya, PTM Terbatas bisa saja dapat dilaksanakan, saat ini menunggu info selanjutnya Dari dinas terkait. Namun, faktor kesehatan dan keselamatan peserta didik juga harus dipertimbangkan.
Bahkan keputusan akhir ada di tangan orang tua/wali siswa memperbolehkan anaknya ikut PTM atau sekolah daring. SD dapat melaksanakan PTM dengan aman, maka harus ada Pedoman Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Sekolah Dasar.
“Karenanya sekolah perlu mempersiapkan semuanya dengan matang, saat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas ini. Seperti perlunya persiapan sarana dan prasarana sekolah dalam melaksanakan aturan tersebut,” jelasnya.
“Misalnya, sekolah sudah melengkapi konsep protokol kesehatan. Kursi antar siswa diberi jarak, tempat cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker, alat pendeteksi suhu, ada alur masuk dan keluar siswa sehingga dapat mengurangi kerumunan,” pungkasnya. (daniel)