PALEMBANG – Akibat dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini berpengaruh ke seluruh sektor, tidak hanya sektor ekonomi saja namun juga berpengaruh pada dunia pendidikan.
Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuat kebijakan untuk memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah menjadi di rumah atau belajar secara daring (online).
Salah satu sekolah yang terkena dampak Covid-19 yakni sekolah kesetaraan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Palembang, pasalnya tidak semua peserta didik di SKB ini memiliki perangkat android. Jadi untuk pembelajaran daring atau online tidak bejalan secara maksimal.
Kepala SKB dan Sekolah Filial Kota Palembang, Herman Wijaya mengatakan, semula pihaknya sudah menerapkan pembelajaran daring, namun setelah berjalan penerapan daring ternyata tidak begitu maksimal. “Ya tau sendiri sebagian siswa sekolah tidak semuanya memiliki ponsel dan juga laptop,” ungkap Herman, Kamis (16/4).
Begitu juga dengan sistem Ujian Nasional (UN), karena UN ditiadakan. Sesuai anjuran pemerintah untuk tidak mengumpulkan banyak orang, maka untuk pengambilan nilai akhir, pihaknya mengambil inisiatif untuk siswa mengambil soal di sekolah dan dikerjakan di rumah.
“Baru satu siswa yang memiliki HP, dan kita meminta untuk menyebarkan ke teman-teman mereka untuk mengambil soal di sekolah. Soal yang diambil dari sekolah tersebut dikerjakan di rumah, nantinya setelah selesai dikerjakan dikembalikan lagi ke sekolah untuk di ambil penilaian,” terangnya.
Ditambahkan Herman, Begitu juga dengan penilaian untuk akhir semeter. Sistemnya sama, siswa ambil soal di sekolah dan dikerjakan di rumah, setelah itu hasilnya dikembalikan lagi ke sekolah.
Meski siswa mengerjakan tugas di rumah kata Herman, namun pihaknya tetap menugaskan para guru untuk tetap hadir di SKB secara bergantian. Hal ini tak lain untuk melayani keperluan siswa untuk mengambil dan mengembalikan naskah soal yang telah dikerjakan di rumah.
Herman mengimbau, selama belajar di rumah para orang tua diharapkan dapat mengawasi anak-anak mereka jangan sampai berkeliaran diluar.
“Pastikan setelah mereka ambil tugas dari guru ke sekolah dan kembali lagi ke rumah, jangan sampai nantinya malah para siswa tersebut berkeliaran,” pungkasnya. (nim)