New Delhi – Pemberlakuan lockdown atau karantina seluruh wilayah oleh pemerintah India membawa salah satu perubahan sosial di masyarakat. Tampak di jalan solidaritas yang ditampilkan, misalnya adanya sekelompok orang yang membagikan makanan gratis kepada warga miskin. Namun, di lain sisi aparat keamanan bakal menerapkan tindakan tegas bagi siapa yang melanggar.
Lockdown di India merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Bayangkan saja, ada 1,3 miliar penduduk yang terdampak, bandingkan dengan Indonesia yang penduduknya ‘hanya’ sekitar 264 juta saja.
Mengutip FirstPost, seorang pakar kesehatan di India memperingatkan kepada pemerintahnya, akan terjadi penularan virus corona secara massal jika warga India melanggar peraturan lockdown 21 hari serentak di negara itu.
Meski peringatan itu dibantah Menteri Kesehatan India. Para pakar kesehatan tetap khawatir jika warga India melanggar aturan lockdown dan tidak menjaga physical distancing, maka situasi dapat dengan cepat tidak terkendali.
Otoritas Kesehatan India menyatakan, hingga Jumat(27/3), negaranya masih berada di fase II wabah virus corona dengan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 724 kasus. Sebanyak 17 orang meninggal dan 66 sembuh.
Untuk mendukung aturan lockdown dan masyarakat disiplin di rumah, beberapa hukuman diterapkan oleh polisi India. Bagi warga yang melanggar aturan untuk tetap di rumah. Polisi menghukum dengan melakukan squat, sit-up, push-up, dan dalam beberapa situasi bahkan polisi mencambuk mereka yang melanggar.
Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan lockdown selama 21 hari atau tiga pekan dalam langkah menahan penyebaran Covid-19.
Namun, banyak rakyat India belum siap dengan kebijakan tersebut. Saat itulah petugas kepolisian memberikan peringatan sebelum kemudian memukulnya dengan tongkat.
Mengutip laman Daily Mail, Jumat (27/3) melaporkan beberapa anggota polisi diterjunkan ke jalan untuk memukuli para pelanggar aturan lockdown dengan rotan, juga memaksa warga lainnya untuk berjongkok. Mereka dipaksa untuk tetap di rumah.
Sementara di negara bagian Telangana, Gubernur Kalvakuntla Chandrashekhar, mengancam bagi siapa saja yang terus menerus melanggar aturan lockdown akan terpaksa ditembak.
“Tolong jangan biarkan sampai seperti ini. Tolong tinggal di rumah atau saya harus memanggil tentara dan mengeluarkan perintah tembak di tempat,” tegasnya. (eep)