PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) mengultimatum pengelola tempat wisata dan pusat perbelanjaan mal se-Sumsel untuk serius mengendalikan kepadatan pengunjung.
Jika tidak dapat mengendalikan kepadatan pengunjungnya, tempat usaha mereka akan ditutup sementara sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Saya sudah berikan mandat secara khusus atas izin Kapolda, Kapolres se- sumatera selatan dan Dandimnya juga agar, jika ada tempat wisata yang tidak terkendali membuat konsentrasi masa yang sulit dikendalikan agar ditutup sementara. Bekerja sama dengan Pemda setempat. Jangan ragu-ragu karena ini untuk proteksi kita terhadap keselamatan masyarakat,” kata Gubernur Sumsel, H Herman deru, dalam keterangan resminya, di Graha Bina Praja, Palembang, Senin (17/5).
Ia mengapresiasi kepada pengelolah tempat wisata dan Mal – mal yang turut serta koopratif dengan anjuran pemerintah dengan memperketat akses masuk ketempat usaha mereka. “Kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya, untuk mereka yang sudah bekerjasama dengan baik,” imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus persebaran virus COVID-19 selama masa libur Idul Fitri 1442 Hijriyah ini. Yang dinilai oleh pemerintah pusat, Sumsel berhasil menekan kurva persebaran virus COVID-19.
Deru menjelaskan, Sumsel masuk peringkat ke 19 Provinsi yang berhasil menurunkan kurva grafik Covid. Semua itu terjadi akibat adanya kerjasama dari semua pihak dan masyarakat Sumsel itu sendiri.
Berkat suksesi tersebut, sambung Deru, Sumsel dituntut untuk tetap konsisten menciptakan pertumbuhan ekonomi dimasa sulit ini. Presiden menaruh target yang besar untuk pertumbuhan ekonomi Sumsel, yakni mencapai 7 persen.
“Itu akan menjadi pemacu untuk kita lebih hebat lagi, antaralain membelanjakan APBD dan meningkatkan ekspor yang berjalan baik seperti komoditi Sawit, Karet dan Batubara,” tukasnya. (dnn)