Palembang, bidiksumsel.com – Mentri BUMN Erick Thohir menghadiri langsung kegiatan Pendidikan dan Latihan Daerah (DIKLATDA) Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Selatan.
Acara ini mengangkat tema “Diklatda BPD HIPMI Sumsel 2021 pengusaha muda bangkit Sumsel – Maju” di Hotel Excelton Jalan Demang Lebar Daun, Sabtu (23/10/2021).
Dalam sambutannya, Erick Thohir mengatakan, di situasi yang di hadapi saat ini sangat kompleks, covid ini tidak saja menerjang kesehatan sebagai manusia sehingga ruang gerak terbatas.
“Bicara tentang ruang gerak akhirnya tentu ekonomi nya pun menjadi terbatas, nah ini yang saya rasa membedakan dengan situasi tahun 1998 dan 2008 pada saat ini pranses painsil keuangan jadi banyak sekali,” katanya.
Perusahaan perusahaan besar terkena, covid ini mengenakan UMKM, mengenakan lini lini produksi didesa, juga mengenakan lini lini di kota jadi semuanya sangat berdampak, 90 persen terdampak karena covid.
“Apalagi covid ini menekan kita untuk juga terjadi yang namanya juga distruksi digitalisasi, yang dimana jika kita bicara digitalisasi, itu juga berubah dengan cepat, yang namanya pekerja, banyak pekerjaan yang hilang, dan ada pekerjaan yang tutup, perusahaanpun banyak yang hilang dan yang tumbuh,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Sekjen Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Isnaldi M Dini menyatakan, Hipmi itu selalu hadir dalam setiap kondisi karena pelaku usaha itu harus dinamis bergerak sesuai dengan keadaan, apalagi ini sebuah organisasi yang mewadahi pengusaha.
“Untuk di ketahui Hipmi sejak awal pandemi ini selalu hadir bagaimana agar organisasi ini bermanfaat untuk dunia usaha. Apa yang dilakukan Hipmi membantu teman teman supaya mendapatkan insentive pajak, keringanaan pajak karena dimasa pandemi teman teman kesulitan untuk mendapatkan akses perbankan,” ulasnya.
“Hipmi melalui hubungan organisasi ke Bank pemerintahan sehingga mendapatkan insentive di bidang perbankan mendapatkan pinjaman pinjaman tanpa mengenyampingan syarat-syarat perbankan,” jelasnya.
Menurut Isnaldi, Hipmi mendorong pemerintah untuk menyalurkan KUR kepada anggota-anggotanya. Jadi hipmi itu bekerja tidak hanya untuk anggotanya saja tetapi bekerja juga untuk dunia usaha UMKM dan lain lainnya.
“Dunia usaha itu denyut jantung suatu negara, hipmi selalu membantu memacu pemerintah untuk pemenuhan nilai interpriuner kompetitinya itu yang kita pacu,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Diklatda BPD Hipmi Sumsel, Kgs Hermansyah Mastari mengatakan, Diklatda digelar secara Hybrid, baik secara offline dan online melalui Virtual yang diikuti ratusan kader Hipmi se-Sumsel dan tamu undangan dari luar Sumsel. Dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi dan kualitas para pengusaha muda Sumsel.
“Diklatda kali ini sangat meriah sekali karena dilakukan secara offline dan online dengan jumlah peserta kurang lebih 125 orang dari 17 kabupaten kota, kenapa kita memilih yang muda memang anggota Hipmi rata rata muda 40 th ke bawah,” tuturnya.
Masih kata Herman, Dalam Diklatda tersebut, para pengusaha muda mendapatkan materi sekaligus pengalaman berusaha dari sejumlah narasumber. Adapun materi pada hari ini materi luar biasa dari keorganisasian, kepemimpinan dan kebangsaan dan interprehensip tokoh tokoh inspirasi nasional ekonomi.
“Hipmi adalah organisasi kader yang memang harus kaderisasi dari awal untuk para pengusaha pemula pengusaha UMKM. Untuk UMKM ini sekarang standarnya sudah 50 miliar kebawah artinya Hipmi mendorong bagaimana pengusaha pengusaha daerah untuk siap berkolaborasi dengan pemerintah stake holdier sehingga membentuk bukan hanya tangguh di daerahnya tetapi menjadi pengusaha ke tahap nasional dan international,” ungkapnya.
Ia pun berharap, melalui Diklatda, akan tercipta pengusaha-pengusaha muda sumatera selatan. Sumsel bangkit Sumsel maju meskipun masa pandemi, komoditi yang ada di Sumsel naik seperti batu bara, sawit dan lain lain.
“Di sini dibutuhkan pengusaha pengusaha yang bisa memberikan impact yang luar biasa terhadap potensi potensi daerah, jadi pengusaha jangan hanya kontraktor saja tapi juga berpikir bagaimana bisa menggali potensi daerah yang ada di sumatera selatan saya tegasnkan lagi sumsel provinsi sultan,” tutupnya. (dkd)