Menggelar Sidang Senat Terbuka
Palembang, bidiksumsel.com – Dalam rangka dies natalies ke 59 fakultas kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (UNSRI) menggelar sidang senat terbuka di Gedung Aswar Agoes Fakultas kedokteran Unsri kampus Madang Palembang, Senin (04/10/2021).
Rektor UNSRI Prof Dr Ir H Anis Saggaf MSCE mengungkapkan, FK ini merupakan salah satu fakultas pendukung berdiri nya Unsri. Sejarah awalnya berdiri, Unsri dulu hanya ada dua fakultas yakni fakultas hukum dan fakultas ekonomi, sedangkan syarat pendirian itu harus ada empat fakultas, maka ditambahkan fakultas teknik dan fakultas kedokteran.
“Jadi FK ini merupakan fakultas yang bersejarah, FK ini adalah fakultas yang maju pesat, sekarang ini masuk lima besar se Indonesia,” ungkapnya.
Semua itu berkat para alumni nya yang hebat hebat, belum lulus kuliah sudah dapat pekerjaan, kemudian FK ini di minati oleh Instansi Pemerintah, swasta sehingga membuat pihaknya bangga.
“Saat ini FK sedang saya bawa menuju Internasional literisasi, jadi kita kerjasama dengan negara luar seperti Jepang, Malaysia,” katanya.
Pihaknya menginginkan FK bisa untuk memperkuat IT, jadi semuanya urusan kedokteran yang selama ini dikerjakan secara manual jika bisa ada yang di IT kan maka di gunakan IT. Jadi menggunakan teknologi informasi.
“IT sangat berperan sekali di saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, saya berpesan dengan dekan, untuk kedepannya IT jangan di lepas lagi,” ujarnya.
Semua itu dalam rangka Internasional literisasi, kemudian Fk membuat jaringan dengan perguruan tinggi yang di luar negeri.
“Saya mendukung FK yang nanti akan mengembangkan laboratorium, jadi selama ini ada hampir 40 laboratorium yang kecil-kecil, saya minta ke dekan nya untuk di kompres sehingga saat ini ada 19 laboratorium,” imbuhnya.
Sehingga bisa menjadi besar dan membuat anggaran juga menjadi efektif dan kegunaan nya bisa aftimum jika semua ini berhasil maka bisa mendunia.
FK termasuk proses belajar yang sukses di masa pandemi, karena menggunakan sistem blanded atau kombinasi antara daring luring.
“Untuk pembelajaran di masa pandemi menggunakan sistem blended yakni kombinasi antara daring dan tatap muka untuk materi praktek,” terangnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unsri dr. H. Syarif Husin, M.S mengatakan, di masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini FK Unsri tidak menerima mahasiswa baru yang berasal dari luar negeri.
“Sebelum pandemi Covid-19, biasanya setiap tahun kita menerima 10 hingga 12 mahasiswa baru yang berasal dari Malaysia, di karenakan Malaysia terjadi inflasi,” jelasnya.
Untuk tahun ini hanya 246 mahasiswa baru dengan kuota maksimun berjumlah 250 orang. Diantara jumlah tersebut, 100 persen berasal dari Indonesia atau tak satu pun tercatat dari mahasiswa asing.
“Setelah masa Pandemi nanti untuk menarik minat orang dari luar negeri untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Unsri, kami akan melanjutkan kerjasama dengan luar negeri baik dari pertukaran mahasiswa dan dosen serta kita juga belajar menggunakan modul pilihan,” tutupnya. (dkd)