PALEMBANG – Pandemi Covid-19 membuat perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Termasuk pola belanja yang kini diarahkan lewat sistem daring.
Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 yang masih tinggi mengharuskan perubahan mekanisme berbelanja kebutuhan sehari-hari, belanja daring pun lebih efektif untuk mencegah penyebaran virus.
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mendorong pedagang di pasar-pasar tradisional untuk mulai kebiasaan baru dan beralih ke daring lewat website Pasar.id.
“BRI menginisiasi layanan belanja lewat website Pasar.id yang sejalan dengan tujuan Pemerintah Kota. Gagasan ini patut diapresiasi, karena di tengah pandemi sekarang tentu bisa membantu pedagang dan pembeli. Kita ingin masyarakat mengubah pola belanjannya,” jelasnya Jumat (18/9/2020).
Menurutnya, pasar menjadi salah satu lokasi penyebaran Covid-19 yang bila tak diawasi secara baik maka akan memunculkan kasus baru di klaster pasar. “Kalau belanja daring bisa mengurangi penumpukkan di pasar. Kami menargetkan seluruh pasar di Palembang baik dikelola Pemkot atau swasta mulai menerapkan sistem belanja daring di website Pasar.id,” katanya.
Selain itu, baik pengelola pasar swasta ataupun di bawah naungan Pemkot Palembang wajib untuk menerapkan protokol kesehatan selama aktifitas jual beli di pasar.
“Kita juga sewaktu-waktu bisa merazia Pasar, bagi pembeli/pedagang tak mengikuti protokol kesehatan tentu sanksi akan dikenakan,” katanya.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah BRI Palembang Revi Rizal mengatakan, Bank BRI turun ke pasar untuk mengedukasi para pedagang serta UMKM pasar untuk mulai mengenal dan melakukan transaksi jual beli secara online melalui apa yang disebut dengan Pasar.id
BRI tidak bergerak sendiri, tapi langsung bersinergi dengan pihak pengelola pasar dalam hal ini PD Pasar Palembang Jaya dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan Pasar.id di pasar-pasar tradisonal yang ada.
Sejak diperkenalkan kepada publik pada Juni 2020 lalu, telah terdapat 232 pasar tradisional yang difasilitasi oleh BRI di wilayah supervisi Kantor Wilayah BRI Palembang yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung (Babel). Khusus untuk wilayah kota Palembang, sudah ada 36 pasar yang dapat menggunakan sistem online berbelanja dengan Pasar.id dari BRI.
“Melalui program sistem belanja online yang kami beri nama Pasar.id , kami memberikan kemudahan dan fasilitas bagi orang-orang yang biasa belanja di pasar sekaligus membantu para pedagang untuk bisa berjualan secara online di tengah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda,” jelasnya.
Pasar.id dari BRI diyakini akan menjadi alternatif pola bertransaski yang sangat solutif bagi kepentingan interaksi konsumen dengan pedagang pasar. Konsumen tidak perlu datang ke pasar dan bertatap muka langsung dengan penjual. Mereka cukup menunggu barang yang dibelinya diantar ke rumah oleh kurir/delivery.
“Inilah salah satu kelebihannya. Bersama para pedagang, kami menyiapkan kurir untuk mengantar pesanan barang kepada pembeli. Semua menjadi satu lini pelayanan dari Pasar.id Bank BRI ini,” kata Revi Rizal.
Lanjutnya, ditambah dengan pola pembayaran yang menggunakan sistem transfer, transaksi jual beli ini menjadi sangat nyaman, aman, akuntable, dan sangat mendukung gerakan cashless society atau gerakan masyarakat tanpa uang tunai yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Secara teknis, Revi Rizal menjelaskan, Untuk sistem transfer ini, pedagang mendapatkan tiga verifikasi dari BRI. Yakni SMS notifikasi, pemberitahuan ke email, juga bisa langsung dicek melalui aplikasi BRIMO. Semua riwayat transaksi ada dan terekam di sana. Bukti transaksi juga bisa dilihat dan dikirim ulang melalui Whatsapp, SMS, dan lain-lain.
Selain itu, pembayaran juga bisa menggunakan aplikasi transaksi non tunai QR Code Indonesia Standart (QRIS).”Pedagang tinggal memotret dan mengirim barcode QRIS-nya kepada pembeli. Dan khusus tentang hal ini, perlu diketahui bahwa BRI merupakan bank pertama yang menggunakan aplikasi QRIS,” tambah Revi Rizal.
Sementara untuk kurir, pihak BRI juga bisa memberi kebebasan kepada pedagang atau pembeli untuk menggunakan berbagai alternatif jasa pengiriman barang, baik yang berupa ojek online, ojek pangkalan ataupun ojek langganan.
“Untuk belanja di Pasar.id , pembeli cukup mengakses google dan mengetik alamat www.pasar.id . Ikuti saja alurnya. Kami sudah membuat sedemikan rupa alur dan konten Pasar.id ini menjadi mudah dan jelas. Pilihan pasar, pilihan barang dan pilihan pedagang, ada dan bisa diakses dengan cepat.” jelasnya.
Diakui Revi Rizal, belum semua pedagang di pasar bergabung di dalam Pasar.id ini. Namun pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak pengelola pasar dan paguyuban-paguyuban para pedagang, untuk memastikan bahwa nantinya semua pedagang pasar bisa diakses melalui Pasar.id ini.
“Kami menargetkan jelang akhir tahun 2020 ini ada 4.500 pedagang di Palembang yang akan tergabung di Pasar.id,” tutupnya. (min)